Rest In Peace...
Tanggal 18 Desember kemarin, dunia K-Popers sedang dirundung duka. Pasalnya, Kim Jong-hyun yang merupakan personil SHINee meninggal dunia pukul 18.00 KST. Jong-hyun ditemukan oleh polisi di dalam apartemennya yang terletak di daerah Cheongdam-dong, diduga ia melakukan bunuh diri karena polisi menemukan briket batubara di dalam apartemen Jong-hyun. Sementara penyelidik meyakini Jong-hyun meningal dunia karena menghirup zat beracun--karbon monoksida--dari briket tersebut.
Kabar duka ini tentunya menyita perhatian dunia, terutama para penggemar SHINee---Shawol. Diketahui mereka pun segera berbondong-bondong mendatangi rumah sakit untuk meminta klarifikasi apakah idolanya itu benar telah tiada.
Meskipun saya bukan penggemar SHINee--saya tidak tahu banyak tentang SHINee--tetapi saya merasa kehilangan dan berduka. Apalagi para Shawol yang mengikuti karir Jong-hyun sejak awal debut SHINee hingga kemarin, pasti benar-benar merasa kehilangan. Mereka pun tentunya tidak menyangka bahwa idolanya itu akan pergi dengan cara yang tragis.
Namun hari ini, ada kabar yang kurang mengenakkan. Masih dalam suasana berduka atas kepergian Jong-hyun yang tiba-tiba, penggemar K-Pop merasa geram kepada salah satu akun Twitter yang diketahui selalu menyebarkan humor-humor. Kicauan tersebut ditujukan kepada mereka--para penggemar Jong-hyun--yang terlalu menangisi kepergian sang idol.
ribuan manusia dibunuh di Palestina, mereka diam, 1 plastik bunuh diri, mereka menangis.
---
Kicauan itu jelas membuat saya ikut geram juga. Bagaimana tidak? Bayangkan jika kalian masih dalam suasana berduka dan berita duka itu malah digunakan sebagai bahan lelucon dan juga untuk saling merendahkan. Siapa yang tidak geram? Seharusnya di saat seperti ini, kita harus menunjukkan sikap respect bukannya saling menjatuhkan, apalagi menyebut orang Korea dengan sebutan 'plastik'.
Dan Palestina... saya yakin yang mendoakan Jong-hyun pun pasti mendoakan rakyat Palestina juga, apalagi jika mereka adalah muslim. Termasuk saya. Yang jadi pertanyaan saya, apakah salah jika kita ikut mendoakan orang yang berbeda keyakinan dengan kita? Lalu, jika tidak, mengapa harus dipermasalahkan? Semua orang mempunyai cara yang berbeda dalam mendoakan siapapun dan kita juga sama seperti mereka, tujuan kita sama namun dengan cara yang berbeda. Dengan perbedaan itu, seharusnya kita saling menghargai, bukannya saling menjatuhkan yang bisa menyebabkan pertengkaran.
Mulai sekarang, cobalah untuk intropeksi diri masing-masing sebelum mengomentari orang lain. Apakah diri kita sendiri sudah sempurna untuk menghujat orang lain? Apakah ada yang pantas dibanggakan dari diri kita sendiri sehingga kita sudah bisa menghujat orang lain?
Teruntuk kalian yang mungkin merasa 'terganggu' dengan berita Jong-hyun, jika kalian tidak ingin turut mengucapkan belasungkawa, cukup diam saja dan jangan memancing kemarahan mereka yang sedang berduka. Juga yang tidak suka dengan dunia K-Popers, mulai sekarang jangan saling menghujat lagi, mulailah untuk menghargai karena setiap orang punya selera yang berbeda, dan siapapun bebas menentukan siapa yang akan mereka idolakan.
Bagaimana caranya negara kita ini akan maju dan berkembang apabila rakyatnya saja sering menjatuhkan satu sama lain? Think again.
Sekian.
0 comments