Gagal? Bangkit Lagi!
Tulisan saya hari ini tujuannya untuk memotivasi kalian-kalian yang mungkin kemarin mendapatkan nasib yang sama seperti saya.
Kelas 12, bagian terakhir dari masa SMA dan bagian yang paling terberat menurut saya. Kenapa? Segala macam ujian mulai bermunculan secara beruntun, sampai-sampai nggak ada waktu lagi untuk istirahat. Rasanya seperempat dari hari-hari yang kita lewati hanya dihabiskan untuk bercengkrama dengan buku yang tebalnya bukan main. Ingin menghindar namun tidak bisa. Ini sudah kelas 12, pintu ke masa depan sudah terlihat nyata di depan, tinggal selangkah lagi kita akan menuju kesana, namun sebelum melangkah, sudah seharusnya kita mempersiapkan segala sesuatunya; belajar.
Saya sudah persiapkan semuanya sejak kelas 10. Menjadi juara kelas bukanlah hal yang mudah karena di dalam satu kelas itu semua punya tujuan yang sama; ingin menjadi yang terbaik, namun untunglah saya bisa bersaing. Dan cita-cita saya dulu saya ingin lulus masuk perguruan tinggi yang saya inginkan dengan jalur bebas tes atau SNMPTN.
So, here's a thing...
Poin pembicaraan kali ini adalah SNMPTN, atau lebih tepatnya saya dan juga kalian yang takdirnya tidak berpihak kepada jalur itu.
Saya sudah tahu dari awal kalau jalur ini memang nggak bisa ditebak gimana cara pemilihannya. Dan yang nggak tahu strategi sudah pasti gugur duluan. Awal masuk kelas 10 sebenarnya saya tidak terlalu berharap dengan jalur ini, kenapa? tanggung jawabnya berat. Beda dengan SBMPTN, jika IPK mu turun—katanya—tidak akan di-DO. Hanya tes SBMPTN itu susahnya minta ampun, maka dari itu kita nggak boleh belajar seadanya.
Dari jauh-jauh hari saya sudah sering berlatih, bahkan sebelum pengumuman pemeringkatan siswa yang berhasil dapat undangan untuk bebas tes, saya sudah mempelajari soal-soal tes SBMPTN, apalagi TPS atau Tes Potensi Skolastik, karena saya memang suka dengan soal teka teki seperti itu.
Dan pada saat pengumuman pemeringkatan, saya mendapatkan undangan bebas tes. Syukur, Alhamdulillah. Saat itulah saya mulai menaruh banyak harapan pada SNMPTN.
Ketika tiba pada hari pengumuman, saya dinyatakan tidak lulus. Sempat menangis, namun hanya beberapa saat. Saya berpikir ini bukan satu-satunya jalan untuk meraih masa depan, masih banyak jalur lain. Lagipula, apa yang harus ditakutkan dari SBMPTN? Jika memang sudah dipersiapkan dari jauh-jauh hari, mengapa harus takut?
Untuk teman-teman yang bernasib sama seperti saya, ayo bangkit. Jangan menyalahkan siapapun dan jangan sesalkan apapun, mungkin bukan jalannya kamu meraih cita-citamu lewat jalur itu. Banyak pintu gerbang yang masih terbuka lebar yang siap mengantar kamu ke perguruan tinggi manapun yang kamu mau. Yakin saja bahwa Allah sudah mempersiapkan sesuatu yang lebih baik daripada yang kamu harapkan kemarin-kemarin.
Jangan berkecil hati dan jangan iri hati kepada teman yang lulus. Berbanggalah kepada mereka dan persiapkan dirimu sendiri untuk hadapi ujian yang akan datang. Jangan lupa pula untuk berdoa karena Allah tidak akan pernah tidur dan selalu mendengar doa-doa dari hamba-Nya yang selalu berusaha dan juga memohon ridho kepada-Nya.
Gagal? Bangkit lagi!
0 comments